Animator Indonesia

Terpesona dengan The Amazing Spiderman, Avatar, aksi robot di Transformer dan baju besi Iron Man, atau mungkin menunggu peluncuran The Hobbit, kisah lanjutan Lord of The Rings? Daftar di atas hanya beberapa dari deretan film yang dihasilkan oleh tangan animator dari Indonesia!

Siapa saja mereka dan apa karyanya yang mendunia? 
Christiawan Lie
Biasa dipanggil Chris Lie, lulusan ITB dan peraih beasiswa full bright di Savannah College of Art
and Design, Amerika Serika ini menjadi salah satu animator di beberapa film terkenal seperti Transformer 3, GI Joe, dan Spiderman 4.
Selain animator, Chris Lie juga dikenal sebagai komikus hebat. Petualangannya di Amerika dimulai tahun 2005 saat mengikuti kompetisi action figure GI Joe. Karyanya terpilih sehingga dilibatkan  dalam pembuatan GI Joe Sigma 6. Sumbangsihnya untuk Indonesia  juga bisa dilihat pada komik Baratayuda yang meraih penghargaaan sebagai cerita dan komik anak terbaik di Anugerah  Komik Indonesia 2011. Sekarang ia mendirikan Caravan
Studio  di Indonesia.
 Rini Triyani Sugianto
Sejak kecil jadi penggemar komik Tintin hingga berlanjut ketika lulus dari Academy  of art University, San Fransisco,  ia dipercaya ikut terlibat dalam pembuatan The Adventure of Tintin: Secret of The Unicorn.
Dia juga mengerjakan film animasi lain seperti The Avenger. Berkat kepiawaiannya, ia ditarik oleh  Weta Digital,  rumah produksi yang menggarap  film Tintin. Perusahaan ini juga yang menggarap animasi film semacam Avatar, King Kong, Lords of The Ring, dan X-Men: First Class.
Saat ini, Rini sedang fokus dengan animasi pada film yang akan segera dirilis, The Hobbit.
 Andre Surya
Melalui kecerdasannya mengolah efek film, lulusan DKV Universitas Tarumanegara ini bisa ikut
 terlibat dalam film Star Trek, Terminator Salvation, Indian Jones and the Kingdom of the Crystal Skull, Iron Man 2,
hingga Transformers: Revenge of the Fallen.
Setelah berkecimpung di kancah global selama 10 tahun, kini ia kembali ke Jakarta mendirikan
studio Enspire Studio. Karya teranyarnya The Escape meraih Best short Competition-Award
of Merit di Amerika Serikat,  serta Best Short Animation pada festival film di Los Angeles.
Marsha Chikita Fawzi
Ingat Upin Ipin? Marsha Chikita Fawzi yang akrab dipanggil Kiki ini punya kiprah di dalamnya.
Sebagai putri bungsu pasangan Ikang Fawzi – Marissa Haque, awalnya ingin kuliah seni murni di ITB tetapi
ditentang orang tua,  sehingga beralih memilih Multimedia University di Malaysia.
Sekarang Kiki kembali ke Indonesia membuat perusahaan animasi. Ia berharap Indonesia akan
punya intelectual property (IP)yang sangat bercita rasa tanah air. Layaknya Upin-Ipin merupakan IP Malaysia karya Las’ Copaque Production.